ASAL USUL
NAMA GRESIK
Gresik
ternyata memiliki banyak nama, Gerwarasi, Giri Gisik, Grissee atau orang Gresik
sekarang dalam mengucapkan kata Gresik sehari-hari justru menjadi NGGERSIK. Berikut
tulisan sejarah asal usul kota Gresik. Berikut adalah beberapa
pandangan yang berhubungan dengan nama Gresik:
1. Babad Gresik menyebut nama Gresik
dengan sebutan “Gerwarasi”:
Diceritakan kepergian mereka dari seberang, dengan naik perahu, mendarat di Gegisik, pantai di kaki gunung Sahimbang. Terus berdiam (membuat dhukuh) di pantai situ. Pedhukuhan itu dinamai dengan bahasa Arab : Gerwarasi, artinya tempatku istirahat.
Diceritakan kepergian mereka dari seberang, dengan naik perahu, mendarat di Gegisik, pantai di kaki gunung Sahimbang. Terus berdiam (membuat dhukuh) di pantai situ. Pedhukuhan itu dinamai dengan bahasa Arab : Gerwarasi, artinya tempatku istirahat.
2. Prasasti Karang Bogem berangka tahun
1387 M ditemukan di Karang Bogem, masuk kawasan Bungah sekarang. Prasasti ini memuat
nama Gresik dalam Bahasa Jawa kuno.
3. Bangsa Cina yang pernah mendarat di
Gresik pada awal abad ke-15 M mulanya menyebut Gresik dengan nama “T’Se T’sun”
artinya perkampungan kotor, beberapa tahun kemudian berubah sebutan menjadi
“T’sin T’sun,” berarti Kota Baru.
4. Gresik juga pernah dikenal dengan
nama Tandes. Nama Tandes dalam kesusastraan Jawa memang dipakai untuk menyebut
Gresik sebagai istilah pengganti. (Tim Penyusun, 2003 : 23). Tandes untuk
menyebut nama Gresik juga dapat dibaca pada inskripsi yang terdapat dalam
komplek makam para bupati Gresik terdahulu. Nama ini terukir pada sebuah batu
berbentuk lingga, di depan makam Tumenggung Poesponegoro. Inskripsi itu ditulis
dalam bahasa Jawa.
5. Bangsa Portugis ketika pertama kali
mendarat di Gresik tahun 1513 M menyebutnya dengan ucapan “AGACE.” Bangsa
Belanda menyebut Gresik dengan nama “GRISSEE.” Dalam Serat Centini, sebuah
karya sastra yang terbit pada pertengahan pertama abad ke-19 M menyebut Gresik
dengan nama “GIRI- ISA”.
6. Menurut Banun Mansur, Gresik dalam
Bahasa Arab berasal dari kata “QARRA-SYAIK,” berarti Tancapkan sesuatu. Kalimat
ini terucap ketika seorang nahkoda kapal memerintahkan pada anak buahnya untuk
menancapkan jangkar sebagai tanda kapal telah berlabuh.
7. Menurut Solihin Salam asal nama Gresik
adalah “GIRI-ISA,” atau “GIRI –NATA,” berati Raja Bukit. Hal ini untuk menyebut
penguasa Giri. Nama ini terkenal hingga tahun 1720 M. Thomas Stamford Raffles
dalam bukunya The History of Java berpendapat bahwa sebutan Gresik berasal dari
kata “GIRI-GISIK,”berarti tanah di tepi laut (pesisir). Giri-Gisik kemudian
berubah menjadi Giri-Sik, akhirnya menjadi Gresik. Di Gresik juga pernah
dikenal sebuah nama tempat bernama Jaratan (Jortan). Nama ini secara historis
melekat pada peta buatan pelayar Belanda pada awal abad XVII M. Nama ini
dianggap sebagai salah satu dari dua buah pelabuhan yang ada di Gresik,
lokasinya berada di muara Bengawan Solo Lawas, tepatnya di Desa Mengare. Para
musafir Belanda berkali-kali menyebut nama Jaratan (Jortan) untuk menyebut
sebuah kota pelabuhan Gresik. (H.J. de Graaf, 1985 : 172).
Dari
beberapa sebutan, nama Gresik dimungkinkan berasal dari perbedaan cara
pengucapan lidah manusia. Sebagaimana diketahui bahwa orang-orang asing
menyebut nama Gresik disesuaikan dengan olah kata mereka, seperti Grissee,
Gesih, Geresih, Gerwarase, Qarra-syaik, Agacime, dan berbagai sebutan lainnya.
Secara
geografis, Gresik berada pada posisi : 112 º – 113 º BT ( Bujur Timur ) dan 7 º
– 8 º LS ( L intang Selatan ) dan berbatasan dengan:
Sebelah utara : Laut Jawa
Sebelah timur : Selat Madura
dan kota Surabaya
Sebelah selatan : Kabupaten
Sidoarjo
Sebelah barat : Lamongan
Gresik yang
terletak di sebelah Barat Laut Kota Surabaya berjarak sekitar 18 km, merupakan
kota industri terbesar Jawa Timur, Indonesia. Selain pabrik Semen Gresik yang
cukup terkenal di seluruh Indonesia, juga terdapat Petro Kimia, BUMN produsen
pupuk nasional, Maspion, Behaestex, produsen sarung dengan merk-merk ternama,
serta Wings Corporation yang memproduksi Mie Sedaap di Gresik.
KEBUDAYAAN KOTA GRESIK
1.
DAMAR KURUNG
Lukisan Damar Kurung dari GRESIK
Damar
kurung adalah lampion(kap lampu tradisional) dari kertas dengan kerangka bambu
yang di sisi-sisinya dipenuhi dengan lukisan, adalah karya seni tradisional
asli dari kota Gresik. Karya seni lukis lampion dengan design unik, berkarakter
polos kekanak-kanakan, berhias warna terang kuning, merah, hijau, dan merah
jambu tersebut seakan-akan tidak bisa lepas dari nama besar maestronya MBAH
MASMUNDARI. Tradisi damar kurung ini memang lekat dengan ramadan, yakni setiap
menjelang ramadan ada tradisi menjual damar kurung di Gresik. Hanya sayangnya,
tradisi itu kemudian nyaris punah karena tak ada lagi yang melukis damar
kurung, kecuali Mbah Masmundari satu-satunya. Mbah Masmundari dan Damar kurung
merupakan aset Gresik, bahkan setelah beliau meninggal.
Foto MBAH MASMUNDARI
2. GRESIK KOTA WARUNG KOPI
Gresik dikenal pula sebagai Kota
Pudak. Sebab, makanan yang disebut pudak iti memang asli Gresik. Tapi, Gresik
sebetulnya layak pula disebut Kota Warung Kopi. NONGKRONG di warung kopi “Ngomong
sana dan sini”. Pernah dengar jingle iklan sebuah produk kopi itu? Di Gresik,
tradisi cangkruk di warung kopi sambil ngobrol ngalor ngidul seperti itu sudah
berlangsung puluhan tahun. Sekarang tradisi cangkrukan di warung kopi (warkop)
itu bertahan, bahkan berkembang. Gresik tidak hanya layak disebut Kota Industri
dan Kota Pudak, tapi juga Kota Warkop karena terdapat ribuan warung kopi.
Bertebarannya warkop itu tidak lepas
dari tradisi pekerja industri rumah tangga yang pernah berkembang di Gresik.
Sebelum berdiri berbagai pabrik, di beberapa daerah di kota Gresik sudah ada
puluhan home industry kopiah, tas, dan konveksi (pakaian). Yang cukup dikenal,
antara lain, Kroman, Kemuteran, Bedilan, Belandongan, dan Pekauman di Kecamatan
Gresik. Para pekerja itu bekerja siang hingga subuh. Setelah itu, mereka tidur.
Dengan irama kerja begitu, ngopi di warkop lantas menjadi ”kewajiban”. Minum
kopi dianggap dopping agar tahan melek hingga pagi. Bagi warga luar Gresik,
kebiasaan ngopi masyarakat Kota Pudak itu, terutama ngopi pukul 09.00 hingga pukul
12.00, sempat memunculkan penilaian kurang sedap. Mereka menilai warga Gresik
malas. Lumrah karena mereka memang tidak tahu. Siklus pekerja home industry
waktu itu memang begitu. Siklus normal adalah pagi hingga sore bekerja, malam
istirahat, tidur. Warga Gresik baru tidur setelah salat Subuh.
Kini, di Gresik yang meliputi
Kecamatan Gresik dan Balongpanggang, penghobi cangkruk di warkop punya tempat
favorit masing-masing. Para warga biasa ke warkop milik Mbah Kasinten “MBOK
YU” di Kelurahan Jombang Delik, Kecamatan Balongpanggang. Warung itu buka
setelah subuh hingga pukul 24.00. Pelanggannya rata-rata berusia 17-60 tahun.
Sebagian di antara mereka yang berusia 45-60 tahun mengenakan sarung saat
ngopi ke warkop yang terkenal dengan kopi deploknya “kopi yang ditumbuk dengan
alat tradisional ”LUMPANG”. Di warung kopi Mbah Kasinten, kopi yang disajikan
selalu fresh. Yang menjadikan kopi itu unik dan nikmat yaitu dari cara
mengaduknya dan tempat penyajiannya. Cara minumnya dengan menuangnya di LEPEK
“piring kecil”.
Mbah Kasinten
“Mbok Yu” pemilik warung.
Namun warkop dulu dan warkop
sekarang beda. Dulu warkop dimanfaatkan kiai kampung dan penceramah agama untuk
berinteraksi dengan masyarakat. Para tokoh masyarakat itu sering mendapatkan
bahan ceramah ketika nongkrong di warkop tersebut. Di warkop itu pula
masyarakat bisa langsung berkomunikasi dengan panutannya. Mereka bisa bicara
soal agama hingga politik. Sekarang obrolan di warkop meluas. Warkop sekarang menjadi
kantor para makelar motor, makelar mobil, atau makelar rumah. Di antara warga
Gresik, efektivitas komunikasi di warung kopi memang diakui. Tak aneh, para
politisi yang hendak maju dalam pemilihan bupati (pilbup) Gresik pada 26 Mei
2010 pun memanfaatkan warkop sebagai media untuk menjaring aspirasi dan dukungan.
3. WISATA KOTA
GRESIK
Kabupaten
Gresik memiliki berbagai potensi wisata. Antar alain potensi wisata alam,
wisata seni dan budaya,serta wisata minat khusus. Potensi wisata alam yang
berada di Gresik antara lain :
a.
Kawasan Bukit Surowiti
Kawasan wisata bukit surowiti
(Petilasan Pertapaan Sunan Kalijaga) adalah sebuah perkampungan kecil yang
dihuni oleh +/- 100 rumah tangga, berlokasi di atas bukit yang terjal dengan
luas +/- 5 ha. Dengan ketinggian 260 m dari permukaan laut, terletak di Desa
Surowiti, Kecamatan Panceng yang berjarak +/- 40 km dari kota Gresik melalui
Jalan Pantura Gresik – Tuban atau +/- 3 Km dari Jalan Raya Panceng. Adapun
obyek-obyek yang dapat dikunjungi dalam kawasan wisata tersebut:
1.
Petilasan Kali Buntung
2.
Makam Mpu Supa
3.
Makam R. Bagus Mataram
4.
Petilasan Tapa Nguweng (Tapa Kubur) Sunan Kalijaga
5.
Goa Langseh
b.
Goa Gelang Agung
Objek wisata
Goa Gelang Agung terletak di kabupaten Gresik, tepatnya di
desa Melirang, kecamatan Bungah, Keunikan dari Goa Gelang Agung adalah: pengunjung harus menuruni jalan yang agak curam, karena pintu masuk goa menjorok ke dalam hingga 5 m, goa ini memiliki puluhan kamar tanpa pintu yang dulunya konon dipergunakan untuk bertapa para pendekar saat melawan penjajah. Salah satu dari pintu tersebut dapat menyambung ke Gua Lawa yang jaraknya hanya sekitar 700 m. Bahkan ujung goa ini juga menyatu dengan Goa Busana yang konon merupakan pintu gerbang ke Kerajaan Nyi Roro Kidul.
desa Melirang, kecamatan Bungah, Keunikan dari Goa Gelang Agung adalah: pengunjung harus menuruni jalan yang agak curam, karena pintu masuk goa menjorok ke dalam hingga 5 m, goa ini memiliki puluhan kamar tanpa pintu yang dulunya konon dipergunakan untuk bertapa para pendekar saat melawan penjajah. Salah satu dari pintu tersebut dapat menyambung ke Gua Lawa yang jaraknya hanya sekitar 700 m. Bahkan ujung goa ini juga menyatu dengan Goa Busana yang konon merupakan pintu gerbang ke Kerajaan Nyi Roro Kidul.
c.
Giri Wana Tirta
Berada di lingkungan Telaga
Ngipik, serasa memberi variasi baru bagi indera penciuman kita. Setidaknya
menikmati segar aroma air, kala wajah didekatkan ke permukaan telaga. Menatap
biru warna air yang mempunyai kedalaman hingga 20 meter, menambah segar rasa di
jiwa. Telaga Ngipik ini sebagai sumber pemasukan daerah dari sektor pariwisata.
Lokasi tepatnya berada di
sekitar kawasan pabrik pupuk Petrokimia, di Kecamatan Kebomas, desa Ngipik,
sekitar 1000 meter dari alun alun kota Gresik.
d.
Pantai Delegan
Pantai
Delegan terletak di desa Delegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, sekitar 3
Km dari ibu kota kecamatan. Pantai Delegan sangat cocok untuk wisata pantai,
lomba perahu atau memancing. Pantai berpasir putih ini setiap bulan Agustus
diadakan atraksi wisata berupa perlombaan yang terkait dengan wisata bahari.
e. Pulau
Bawean
Bawean
adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa, sekitar 150 kilometer sebelah
utara Pulau Jawa. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam Kabupaten
Gresik, Provinsi Jawa Timur. Pulau itu termasuk unik, mereka berada di wilayah
Kabupaten Gresik, tetapi bahasanya Madura, walaupun mereka tidak mau disebut
Madura. Bawean memiliki 2 kecamatan yaitu Sangkapura dan Tambak. Jumlah
penduduknya sekitar 70.000 jiwa, kebanyakan memiliki mata pencaharian sebagai
nelayan atau petani selain juga menjadi TKI di Malaysia dan Singapura. Etnis
mayoritas penduduk Bawean adalah Suku Bawean, diikuti oleh Suku Jawa, Madura
dan suku-suku lain misalnya Bugis dan Mandailing. Bahasa pertuturan mereka
adalah bahasa Bawean. Bukannya bahasa Madura seperti yg dimaklumkan sebelum
ini. Bangsa Madura adalah bangsa pendatang di kepulauan Bawean. Di Malaysia dan
Singapura, penyebutan suku ini berubah menjadi Boyan. Mereka menyebut diri
mereka orang Boyan, maksudnya orang Bawean.
Di Pulau Bawean, kesenian masyarakat yang sehari-hari menggunakan Bahasa Madura itu umumnya berupa tari dan musik yang banyak bernafaskan Islam.
Di Pulau Bawean, kesenian masyarakat yang sehari-hari menggunakan Bahasa Madura itu umumnya berupa tari dan musik yang banyak bernafaskan Islam.
Pada
Kesenian Bawean yang sering ditampilkan adalah, tari Mandiling tradisional,
Mandiling garapan (kontemporer), Kercengan tradisional, Kercengan garapan,
pencak silat penganten tradisional, tari jibul tradisional, tari Dikker
tradisional, kolaborasi berbagai seni tari itu dan lagu pop Bawean.
Selain
kesenian,Pulau Bawean juga memiliki kuliner tradisional seperti apuk-apuk,
jujul, koncok-koncok, palamputan, posot-posot, bubur sumsum Bawean, jangkong
dan janggalan. Selain itu Pulau Bawean juga mempunyai beberapa objek wisata ,
antara lain:
*Air Panas
Kebundaya
*Air Panas
Taubat
*Pantai
Terosan
*Pulau
Selayar
*Pulau Noko
Selayar
*Pulau Gili
Timur
*Pulau Noko
Gili
*Air Terjun
Laccar
*Air Terjun
Patar Selamat
*Kuburan
Panjang
*Pantai
Mayangkara
*Danau
Kastoba
*Pasir Putih
Sukaoneng
4. KESENIAN KOTA
GRESIK
a. seni hadrah
Seni
merupakan bagian dari budaya dan kepribadian suatu bangsa. Kota Gresik yang
dikenal dengan kota Santri pun begitu lekat dengan budaya bernuasa Islami,
termasuk salah satunya seni hadrah dalam perkembangannya dalam seni hadrah
tidak hanya terbang yang dimainkan, akan tyetapi kini kesenian hadrah di
kombinasikan dan di kreasikan dengan beduk, drum, simbal, kentongan, suling dan
masih banyak peralatan lainnya menjadi satu rangkaian alunan musik yang indah.
b. Terbang jidor dan Tari Hadrah
Tari Hadrah
merupakan suatu pengembangan kesenian musik hadrah yang kental dengan nuansa
islami. Tarian ini merupakan paduan budaya Islam kususnya Timur Tengah dan
Jawa,pada awalnya tarian ini merupakan gerak gerakan dinamis para pemukul
rebana terbang secara bebas sesuai penabuh terbang .namun pada tahun 1990
beberapa penata koreografer surabaya, gresik, sidoarjo menyelaraskan gerakan
dinamis.
c. macapat pesisiran
d. pencak
macan
5.
WISATA RELIGI KOTA GRESIK
a. Makam Sunan Giri
Makam sunan
giri terletak di desa giri kecamatan kebomas kabupaten gresik, sekitar dua 2 km
kearah selatan kota gresik. Komplek makam yang ada di puncak bukit giri berada
ditengah-tengah makam keluarga dan masyarakat di kala itu. Daya tarik wisata
dan terdapat pada makam sunan giri antara lain : cungkup makam terbuat dari
kayu jati asli, dindingnya terdiri dari panel tumbuh-tumbuhannya, sedangkan
pintu cungkup terdapat kala makara yang distilir motif tumbuh-tumbuhan. Masih
banyak lagi motif arkeology peninggalan padamasa awal agama islam, misalnya
gapura pintu masuk makam terbuat dari batu berkepala naga raja.
b. Petilasan Giri Kedaton
Menurut
sumber-sumber sejarah tradisional, petilasan ini merupakan kedaton (istana)
yang kemudian dikenal dengan sebutan GIRI KEDATON. Giri Kedaton didirikan oleh
Sunan Giri pada tahun 1487 M. Dipilihnya lokasi tersebut sebagai Kedaton Giri
berdasarkan petunjuk Syekh Maulana Ishaq (Ayah Sunan Giri) atas dasar kesamaan
segenggam tanah yang dibawa dari Samudra Pasai. Petilasan ini banyak
didatangi orang sebagai tempat bermunajad, terletak di puncak bukit dengan
tanjakan yang relatif curam. Menurut cerita, tempat ini merupakan pengukuhan
Raja-raja Islam Demak sampai Pajang. Di tempat ini pula dibangun Masjid dan
Pondok Pesantren pertama di Giri, yang kini kesemuanya hanya nampak
bekas-bekasnya, termasuk kelengkapan kedaton lainnya berupa batu pelinggihan,
kolam wudhu dan dinding pagar kuno. Petilasan ini terletak di kelurahan
Sidomukti Kecamatan Kebomas, sekitar 200 m sebelah selatan makam – Sunan
Giri.
c. Makam Sunan
Prapen
Makam sunan
prapen terletak sejajar sebelah barat dari makam sunan giri. Selain makam sunan
prapen terdapat juga makam tokoh agama islam yang lain antaralain : makam,
kawis, gua dan panembahan agung. Daya tarik wisatawan dari makam sunan prapen
terdapat pada situs peninggalan yang didapat pada dinding dan cungkup makam
yang menggambarkan kemakmuran perdagangan di masa itu. Tokoh sunan prapen
dikaitkan dengan dinasti giri yang dirintis oleh sunan giri, yaitu sunan prapen
pada tahun 1548 – 1605, dilanjutkan oleh panembahan kawis guwo pada tahun 1605
– 1616, berikut panembahan agung pada tahun 1616 – 1636. Sunan Prapen adalah
pengganti sunan giri setelah sunan giri wafat pada tahun 1545. Sunan Prapen
wafat pada tahun 1605 dan kemudian tempat pemakamannya menjadi komplek tempat pemakaman
penguasa Giri berikutnya.
d. Makam Maulana Malik
Ibrahim
Makam
maulana Malik Ibrahim terletak di pusat kota gresik, tepatnya di jalan Malik
Ibrahim. Komplek makam yang di kelilingi oleh pemakaman keluarga dan umum, juga
disebelah barat komplek makam terdapat makam Bupati Gresik yang pertama R.
Pusponegoro beserta keluarga. Bangunan makam yang memiliki kekhasan tersendiri
dibandingkan dengan makam lain, merupakan daya tarik tersendiri `bagi wisatawan
dibandingkan. Hal ini dapat dilihat dari bahan batu nisan dan gaya tulisan arab
yang terdapat pada makam. Batu nisan yang cenderung bergaya nisan gujarat yang
terbuat dari batu marmer berbentuk lunas kapal khas Gujarat, serta setting
tulisan arabnya sekalipun bayak dijumpai di negeri Gujarat.
e.
Makam Raden Santri Raden Santri
Makam Raden Santri terletak
didekat aloon-aloon kota Gresik, tepatnya di jalan R.Santri dibelakang Kantor
Pemerintah Daerah Kabupaten gresik yang lama.
f. Siti Fatimah binti
Maimun
Menurut data sejarah, Leran
adalah pesisir utara Pulau Jawa menjadi tempat pertama bermukimnya para
perantauan dari Cina, terbukti adanya sisa-sisa kehidupan Bandar abad 10 – 15 M
dengan sebutan situs pasucian. Di desa ini terletak Makam Siti Fatimah Binti
Maimun, menurut data archeology merupakan makam Islam tertua di Asia Tenggara. Model
makamnya sangat unik, karena berbentuk cungkup dengan dinding dan atapnya
terbuat dari batu putih kuno. Kalaupun arsitektur cungkup makam beliau mirip
dengan bentuk candi, konon ceritanya cungkup tersebut memang dibangun oleh Raja
Majapahit untuk menebus perlakuannya yang kurang bersahabat terhadap utusan
Raja Kamboja, padahal ternyata bermaksud baik.
Makam ini terletak di Desa
Leran Kecamatan Manyar di tepi jalan Daendeles (jalan pantai utara jawa)
berjarak sekitar 7 Km dari sebelah barat laut Alun-alun kota Gresik, sehingga
sangat mudah dijangkau dengan transportasi umum.
f.
Nyi Ageng Pinatih
Makam Nyai Ageng Pinatih
terletak ditengah-tengah kota Gresik, tepatnya di Desa Kebongson yang berjarak
sekitar 500 meter dari pelabuhan kota Gresik.
h. Makam Kanjeng Sepuh
Terletak di Desa Kauman Kec.
Sidayu berjarak +/- 28 Km dari Kota Gresik melalui jalur Pantura, Gresik –
Tuban.
i. Makam Kanjeng Pusponegoro
Makam Puspo Negoro adalah
Bupati pertama yang merupakan sosok penguasa yang mempunyai peran sangat besar
terhadap pengembangan agama Islam di Gresik.
6. WISATA KOTA UNTUK MINAT KHUSUS
a.
Kampung Kemasan dan kawasan Wisata Adenium
Nama kemasan di sini masih ada
hubungannya dengan status suatu kelompok masyarakat tertentu yang konon
ceritanya dari kelompok atau marga “kemas”. Hal ini dapat dilihat dari
bangunan-bangunan rumah tempat tinggal kelompok tersebut di daerah kemasan yang
bergaya Eropa dan Cina. Gaya Eropa dapat dilihat dari pilar-pilar penyangga
atap, jendela dan pintu relatif besar. Sedangkan bergaya Cina dapat dilihat
pada atap dan pemakaian warna serba merah. Sejak didirikan bangunan-bangunan
rumah tersebut pada tahun 1909, sejak itulah kompleks ini dinamakan Kampung Kemasan.
Kampong ini terletak di Jalan Nyai Ageng Arem-arem Gang III.
Untuk sampai ke kampung kemasan
tersebut, dari Alun-alun Kota Gresik hanya berjarak sekitar 700 m. Dari
Terminal Bus Bunder dapat ditempuh dengan transportasi angkutan umum sejauh
6Km, menuju Aloon-aloon kota atau depan kantor lama PLN Cabang Gresik,
selanjutnya mengikuti petunjuk arah masuk Kampung Kemasan.
Selain wisata, Kabupaten Gresik
mempunyai daya tarik lainnya yaitu kekayaan kerajinan khas Gresik. Antara lain
sarung tenun, songkok, rotan, bordir, damar kurung, batu onix, tikar pandan. Sedangkan
kekayaan kuliner khas Gresik yaitu pudak, nasi krawu, otak-otak
bandeng, jubung, ayas, gula aren, petis, keripik bayam. Serta produk
olahan hasil laut yang dapat dijadikan souvenir dan oleh-oleh.
Yang tak kalah menarik
Kabupaten Gresik juga memiliki peninggalan-peninggalan dan situs-situs
bersejarah serta adanya berbagai upacara adat dan acara tradisional, seperti
Rebo wekasan, sanggring, malam selikur (tradisi kolak ayam masjid Gumeno),
malam selawe, malam pasar bandeng dan tradisi mulud.