Kamis, 19 Juni 2014




Hukum Dengan Materi dalam kumpulan cerpen “Kutungguh di Jarwal”
Karya M. Soim Anwar

Pada kumpulan cerpen “Kutungguh di Jarwal” Karya M. Soim Anwar, ada beberapa kritik yaitu, temanya sangat bagus karena merupakan penggambaran di dalam kehidupan khususnya di dunia hukum yang masih kurang tegas, sesuai dengan keadaan hukum di Indonesia yang bisa dibeli dengan uang.
Bukti Cuplikan:
Gaji resmi tentu tak mencukupi. Sementara tiap bulan istri dan lima anak minta kiriman. Secara jujur, gajiku sebenarnya habis untuk beli rokok, sehari menghabiskan dua hingga tiga pak rokok kretek berharga mahal. Kulah sang perokok berat itu. Tapi nyatanya, kami semua bisa hidup serba berkecukupan. Pangan, papan, sandang, kendaraan, hiburan, dan berbagai kebutuhan hidup terpenuhi secara layak. Tamu-tamu yang datang selalu membawa kesenangan. Kau pasti bisa menebak, jalan apakah yang aku tempuh dahulu.
Latar tempat/setting masih kurang jelas seharusnya ditunjukkan suatu tempat yang pasti karena orang awan akan tidak tahu dimana letak Jarwal. Di dalam kumpulan cerpen “Kutungguh di Jarwal” Karya M. Soim Anwar hanya ditunjukkan dengan ciri-ciri Jarwal.
Bukti Cuplikan:
Jarwal hanya menyisakan bagian dari kota tua. Gedung-gedung bertingkat terlihat digeroti usia. Dindingnya kusam, melepuh seperti kulit terbakar. Kayu pada bagian-bagian jendela dan pintunya keropos, besi-besinya berkarat karena tersabung dengan waktu. Bahkan di sana-sini tampak bangunan yang sudah tak difungsikan lagi. Suwung. Memang di kota ini gedung-gedung baru bertingkat juga terus dibangun, di Jarwal Tayssir maupun Jarwal Gasylah. Gunung-gunung batu digempur dengan raksasa berbelai-belai baja. Tapi karena dipanggang cuaca yang sangat panas dan hujan jarang sekali turun, dinding-dinding bangunan itu dengan cepat memudar sehingga kesan tua tak terhindarkan lagi.
Ketika baru membaca kumpulan cerpen “Kutungguh di Jarwal” Karya M. Soim Anwar ini membuat orang bingung karena alur ceritanya menggunakan alur campuran. Sudut pandang yang dipakai oleh pengarang orang pertama, tetapi dikumpulan cerpen “Kutungguh di Jarwal” Karya M. Soim Anwar ini pengarang bukan menceritakan dirinya dia menceritakan orang yang pernah ada di kehidupannya.
Proses interaksi yang dilakukan tokoh wanita dalam kumpulan cerpen “Kutungguh di Jarwal” Karya M. Soim Anwar terdiri atas proses interaksi asosiatif dan disosiatif. Proses interaksi asosiatif dalam kumpulan cerpen “Kutungguh di Jarwal” Karya M. Soim Anwar berbentuk kerjasama, baik antartokoh wanita dengan tokoh laki-laki. Sedangkan proses interaksi yang disosiatif dalam kumpulan cerpen “Kutungguh di Jarwal” Karya M. Soim Anwar berbentuk konflik, baik konflik antara tokoh wanita dengan laki-laki maupun antara tokoh wanita dengan lingkungan sosial. Proses interaksi yang dilakukan tokoh wanita dalam kumpulan cerpen “Kutungguh di Jarwal” Karya M. Soim Anwar didasarkan pada orientasi yang bersifat pribadi yang menunjuk pada keinginan tokoh laki-laki dan tokoh wanita yang bertindak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (orientasi motivasional), dan orientasi yang menunjuk pada standar-standar normatif (baik dan buruk serta benar dan salah).
Bukti Cuplikan:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar