Kamis, 19 Juni 2014




RatuGinju di Istana Suami
“Jawa, CINA, Madura nggakmasalah yang pentingrasanya….”

Cerpenyang berjudul“Jawa, CINA, Madura nggakmasalah yang pentingrasanya….”berisifenomenakehidupansuamiistri.Hal yang ditemukandalamcerpentersebutadalahpersoalankedudukanseorangistrisebagaimanusia yang tidakingindibedakandenganlaki-lakiatauseorangsuami.Hinggasaatinirealitakehidupantersebuttidakdapatberhenti, bahkandapatdikatakanberkembangpesat.

“Malu,” sayamembalaspelan.
“Begituanmalu.Kasep.Tega-teganyaistridisuruhsendirian.”
Kebanyakanperempuanmelakukansendiri.”
Tiapharikokmelayanimeluludanselalu di bawahsuami.Sesekaliaku di atasbiarsedikitleluasabergerak.”
“Sesekaliakujugaperluistirahat.”
‘Inipun demi kamu.Kalaukelihatancantik, kamujuga yang senang.”


Sebuahketidakadilan “sistematis” yang dilakukanolehmasyarakat.Sebuah “realitaironis” ketikaseorangetnisCina “Ko Han” yang inginbertahandenganusahadagangnyanamunparapemalasmencarikesempatandenganmenjarahnya.
Dari duahaltersebutmemangberbeda, namundalamcerpenkaryaShoim Anwar iniberkaitan.Ceritarealitakehidupan yang menggelitikinimenghubungkantentangkehidupansuamiistridengankehidupanseorangetnisCina.DimanaseorangetnisCinaitumenawarkandagangannyadenganbahasa yang maknanyapenuhtandatanya.


“Jawa, CINA, Madura nggakmasalah yang pentingrasanya….”
“Dijaminpuas.Om.Kulitnyakuning, mulus, danbersih.Montoklagi…..”

            Kalimattersebutsontakmengundangamarahseorangistrijika yang mengatakannyaadalahsuaminya.Anggapanburuklah (suamimenyeleweng) yang adadibenaknya.Namunketikaseorangsuamiitumenjelaskandapatmengubahanggapanitu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar